"Merokok mati, ga merokok juga mati, mending merokok sampai mati", begitulah tulisan di stiker yang nemplek di pintu kamar kosan temenku. Mungkin udah ada banyak istilah kayak gitu, contoh na "si A, meski perokok berat, umurnya ternyata lebih panjang dibanding si B yg ga merokok", kalo kata Ryan si itu takdir.
Ada juga joke tentang rokok, contoh na Merokok di Surga:
Konon ada seorang kyai yang hobby ngerokok. Tapi karena kasih sayang menghapuskan banyak dosa, maka sang kyai diampuni dosa-dosanya, dan dimasukkan ke surga.
Cuman di surga, pak kyai masih resah. Jadi dia manggil oom malaikat: “Om Malaikat, kalau di surga saya boleh minta apa aja, saya minta rokok donk.”
Malaikat langsung menyediakan rokok berbagai cita rasa. Sang kyai dengan suka cita membuka kemasannya, meraba-raba, menciuminya, mengambil rokok sebatang, lalu..
“Om Malaikat, apinya gimana?”
Dan kata malaikat, “Apinya ada di neraka.”
Pak Kyai langsung beristighfar.
Sebener na kenapa si orang merokok? Padahal semua Perokok tahu bahwa merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin (soal na tertera di bungkus rokok). Merokok juga dapat menjadi pintu gerbang menuju narkoba (narkotika dan obat2an berbahaya). Terus kenapa orang tetap merokok??? itu juga menjadi pertanyaan saya (kata mas Noor).
Kenikmatan merokok dimulai ketika perokok menyulut rokok, menghisap rokok, yang kemudian keluar asap na, dihirup na dalam-dalam, terus dikeluarkan lagi (kalo menurutku si gitu). Tapi perasaan ga semua orang dapat menikmati rokok seperti itu. Mungkin kenikmatan rokok ini cuman dirasakan oleh orang-orang yang sudah kecanduan/ketergantungan oleh rokok.
Dari beberapa survei, kebiasaan merokok dimulai dari usia anak-anak dan remaja. Kalo saya sendiri pertama kali merokok itu pas masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Waktu itu saya mencoba rokok yang udah nyala di asbak, punya bapakku. Begitu dihisap, aku langsung batuk (mungkin semua orang pertama kali merokok juga gitu yah).
Banyak perokok aktif yang ingin untuk berhenti merokok, apalagi yang perokok pasif. Dari beberapa penelitian selalu ditemukan bahwa 70-80 persen perokok mempunyai keinginan untuk berhenti merokok. Ada yang telah tiga sampai empat kali mencoba, tetapi belum berhasil juga. Saya pun pernah berhenti merokok, sekitar 2 bulan ga merokok, tapi malah merokok lagi.
Dari beberapa artikel yang saya baca, kebiasaan merokok sangat sulit ditinggalkan. Hal ini dikarenakan rokok mengandung zat nikotin yang bersifat adiktif (ketagihan) bagi tubuh. Walau adiktif yang dikandung rokok tidak seberat adiktif pada narkotika dan obat-obat berbahaya (narkoba), zat adiktif rokok sangat sulit dilepaskan.
Sekarang ini sudah banyak kawasan bebas asap rokok, yang mengurangi ruang gerak perokok. Apalagi sudah ada wacana bahwa MUI akan mengeluarkan fatwa untuk mengharamkan rokok. Hal tersebut akan berakibat rokok tidak dapat dijualbelikan di sembarang tempat dan juga tidak boleh diiklankan. Apakah ini akan menjadi kabar gembira atau malah kabar buruk bagi perokok? Jalan yang terbaik adalah kita berhenti merokok, baik untuk diri kita sendiri maupun untuk orang lain yang ada di sekitar perokok. Banyak cara untuk mengurangi atau bahkan menghentikan kebiasaan merokok. Buka Google kemudian search "cara berhenti merokok", hehehehe... MARKITBER!! Mari Kita Berhenti Merokok!!
2 komentar:
aduh mas cucun...
dah nyoba brenti ngrokok???
masa si MUI bisa ngluarin aturan gitu???
apa ga kasian ma pemerintah???
scara rokok itu pemasukan terbesar je...
Apa menteri keuangan bakal setuju???
Ya mungkin bisa aja si MUI menajiskan rokok,tp kayanya pemerintah bakal tetep memperbolehkan peredaran roko deh...
aku udah pernah nyoba brenti merokok, tapi gara2 kamu vid aku jadi ngerokok lagi, wakakakakakak...
ya sekarang kan ngerokok itu hukum na makruh, ya mungkin mo ditingkatkan status na gitu vid, biar perokok pada bertobat, termasuk kita, hahahahaha...
benar sekali, kalo rokok ga ada di indonesia, yang jelas banyak pengangguran dan kemiskinan meningkat, tapi jomblo meningkat ga yah? hehehe
Posting Komentar